(021) 86611426
info@alhadiriyah.sch.id
Jakarta Timur, DKI Jakarta, Indonesia
blog-img
18/12/2021

Mental Illness bukanlah sebuah Drama

Annisa Ranti Syafira | Artikel

Oleh: Balqis Isnaindhia Usni, S.Pd.

Guru Bimbingan Konseling SMP Al-Hadiriyah

 

Masyarakat masih menganggap remeh akan penyakit mental orang lain. Salah satu contohnya kasus yang sedang trending saat ini, yaitu kasus NW yang merupakan mahasiswi di sebuah perguruan tinggi di Jawa Timur yang meninggal dunia karena bunuh diri.

Berdasarkan liputan6.com (5/12/2021), NW ditemukan di samping makam ayahnya pada 2 Desember 2021 lalu akibat meminum racun sianida. Ternyata ada cerita dibalik tewasnya NW, NW diduga sebagai korban dari pemaksaan untuk menggugurkan kandungannya yang dilakukan oleh kekasihnya sendiri. Keluarganya yang seharusnya mendukung malah menganggap dirinya hanya mempermalukan nama baik keluarga besarnya saja.

Tekanan yang dirasakan NW menjadikan alasan kenapa mentalnya bisa jatuh sedemikian dalam. Lingkungan keluarga yang seharusnya menjadi tempat teraman bagi dirinya malah menekannya terus-menerus. Perlakuan seperti ini bisa membuat seseorang mengalami mental illness.

Menurut The Canadian Mental Health Association, mental illness adalah penyakit yang memengaruhi cara seseorang dalam berpikir, merasakan sesuatu, berperilaku atau dalam hal berinteraksi dengan orang lain di keseharian. Penyakit mental memiliki jenis dan tingkat keparahan yang berbeda-beda. Beberapa diantaranya adalah depresi, kecemasan, skizofrenia, gangguan mood bipolar, gangguan kepribadian, dan gangguan makan. Penyakit mental yang paling umum dialami adalah gangguan kecemasan dan depresi.

Perlu diketahui tanda seseorang mengalami mental illness terutama depresi,  dimana seseorang akan merasa putus asa, merasa dirinya tidak berharga, merasa tidak memiliki motivasi hidup. Hal itu bisa juga disebabkan dari faktor lingkungan seperti kehilangan orang terdekat ataupun faktor psikologis seperti trauma akan pelecehan seksual, kecelakaan, bahkan kesepian.

Ketika kalian atau orang sekitarmu memiliki tanda-tanda tersebut, yang perlu kalian lakukan adalah dengan mencurahkan isi hati kepada orang lain atau jika terjadi terhadap orang di sekitar, kalian perlu mendengarkan keluh kesah yang dialaminya. Selain itu,  hindari mengonsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang, tetap memiliki gaya hidup sehat seperti berolahraga, pola makanan yang sehat, ataupun aktifitas fisik lainnya yang dapat membantu mengatasi gejala stress. Hindarilah membuat keputusan penting saat gejala Anda sedang parah, karena Anda sedang tidak bisa berpikir jernih. Belajar bersikap positif dan fokus pada hal-hal positif yang membuat hidup Anda lebih baik. Bergabung dengan support group yang memiliki kondisi mental serupa, untuk dapat membantu Anda mengatasi masalah yang sama. Cobalah untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan berkumpul dengan keluarga atau teman secara teratur. Jika memang kalian sudah merasa tidak bisa mengikuti kegiatan dan merasa butuh orang lain yang lebih profesional, kalian boleh langsung datang ke psikolog atau psikiater untuk mengetahui lebih dalam akan apa yang menjadi penyakit mentalmu.

 

Sumber: Kurniawan, Dian. 2021. "Kronologi Kasus Novia Widyasari dengan Pacarnya yang Berujung Tewas Bunuh Diri". https://m.liputan6.com/surabaya/read/4728881/kronologi-kasus-novia-widyasari-dengan-pacarnya-yang-berujung-tewas-bunuh-diri.

Bagikan Ke:

Kategori

Populer